Universitas Yudharta Pasuruan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan sukses menyelenggarakan Webinar ESTETIK ke-19 secara daring melalui Zoom Meeting. Mengusung tema “Data Driven Innovation: Sinergi Data, Teknologi, dan Keberlanjutan”, kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai pada hari Senin, 17 November 2025 dan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi serta praktisi data.
Acara dibuka secara resmi melalui welcome speech oleh Plt. Kepala BPS Kabupaten Pasuruan, Ibu Yeni Setyowati, S.Si, M.Si, dan dipandu oleh Ibu Afina Latifa, S.Tr.Stat, staf BPS Kabupaten Pasuruan, sebagai moderator. Narasumber utama dalam webinar ini adalah Bapak Abdul Wahid, ST, MT, Dosen Teknik Industri Universitas Yudharta Pasuruan.
Dalam sambutannya, Ibu Yeni Setyowati menyampaikan bahwa data kini menjadi “energi baru” yang sangat penting dalam dunia modern. Data membantu memprediksi tren, mendeteksi masalah, dan menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih efektif. Dengan pengelolaan yang baik, data dapat meningkatkan efisiensi layanan publik dan mendukung transformasi digital daerah.
Beliau juga memaparkan berbagai tantangan pengelolaan data, antara lain data yang masih tersebar di banyak instansi, keterbatasan integrasi sistem, serta rendahnya kapasitas SDM digital. Perkembangan teknologi yang begitu cepat turut menuntut kemampuan adaptasi yang berkelanjutan.
Sebagai solusi, diperlukan sinergi data melalui integrasi lintas instansi, kolaborasi antara akademisi–bisnis–pemerintah, serta pembangunan ekosistem data daerah yang kuat. Teknologi seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence (AI), Cloud Computing, dan dashboard digital publik menjadi kunci untuk mempercepat proses analisis dan meningkatkan transparansi.
Ibu Yeni juga menekankan bahwa data berperan penting dalam mendukung program keberlanjutan dan SDGs, termasuk perencanaan pembangunan, mitigasi risiko bencana, hingga penguatan ekonomi yang inklusif. Dalam hal ini, BPS berkomitmen menyediakan data resmi negara, menjaga standarisasi kualitas data, serta memperluas edukasi statistik kepada publik.
Dalam sesi pemaparan materi, Bapak Abdul Wahid, ST, MT menyoroti pentingnya mengintegrasikan data, teknologi, dan keberlanjutan sebagai landasan inovasi di dunia kerja. Menurutnya, inovasi sejati adalah inovasi yang dapat diterapkan dan membawa dampak nyata bagi masyarakat. Inovasi yang kuat lahir dari kombinasi skill, knowledge, dan attitude yang saling melengkapi.
Beliau menjelaskan bahwa data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan fondasi utama pengambilan keputusan. Jenis data seperti Big Data, data real-time, dan data sensor kini semakin relevan dan perlu dimaksimalkan. Teknologi pendukung seperti AI, Internet of Things (IoT), dan Cloud Computing akan membantu mempercepat proses kerja dan meningkatkan akurasi hasil analisis.
Dalam konteks keberlanjutan, sinergi data dan teknologi harus mengikuti prinsip PDCA (Plan, Do, Check, Action) agar menghasilkan program yang berkelanjutan dan diterima masyarakat. Tantangan seperti keamanan data, biaya teknologi, dan resistensi perubahan harus dijawab dengan peningkatan kapasitas SDM serta kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan lembaga riset seperti BPS. Analisis PESTEL juga dapat digunakan untuk memastikan solusi inovatif benar-benar efektif.
Webinar ESTETIK ke-19 ini tidak hanya memberikan wawasan terkait pentingnya data dan teknologi dalam inovasi, tetapi juga menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan elemen penting dalam setiap strategi pembangunan modern. Kolaborasi antara Universitas Yudharta Pasuruan dan BPS Kabupaten Pasuruan diharapkan dapat memperkuat literasi data di lingkungan akademik dan masyarakat, sekaligus mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih adaptif, modern, dan berbasis data (Data-Driven Government).





