Menjawab tantangan era digital dan pesatnya perkembangan teknologi, Pemerintah Desa (PemDes) Legok, Kecamatan Gempol, Pasuruan, menggelar Pelatihan Digital Marketing bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta warga yang ingin merintis usaha pada hari Senin 26 Mei 2025 di Balai Desa Legok Gempol.
Acara dibuka dengan ucapan syukur kepada Allah SWT dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Al-Fatihah dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt Camat Gempol, Kepala Desa Legok, perangkat desa, narasumber, serta puluhan pelaku UMKM.
Kepala Desa Legok, Bapak Nursalam, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemahaman digital marketing bagi masyarakat desa. “Sekarang sudah zamannya online. Kalau kita tidak ambil bagian, kita akan ketinggalan,” ujarnya. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menyerap ilmu dengan sungguh-sungguh dan langsung menerapkannya.
Senada dengan hal tersebut, Plt Camat Gempol juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan kecamatan dalam mendorong kemajuan UMKM lokal. “Digital marketing adalah solusi pemasaran yang murah, efektif, dan menjangkau luas. Saya berharap semua peserta aktif mengikuti pelatihan ini,” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan Sambutan oleh Pendamping Desa dalam hal ini disampaikan oleh Bapak Eko Subakti, S.Pd., M.Pd. yang isinya Pemerintah menargetkan pencapaian 18 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa (TPB Desa) hingga tahun 2030, dengan fokus pada inovasi dan kelembagaan desa yang adaptif dan dinamis. Desa diibaratkan seperti rumah, setelah fondasi dibangun (seperti pengentasan kemiskinan), pembangunan dilanjutkan ke aspek lain yang belum terpenuhi. Untuk itu, data dan evaluasi tahunan menjadi dasar perencanaan.
Desa harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, terutama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Digitalisasi desa tidak hanya mencakup layanan administrasi, tapi juga pemasaran, komunikasi, dan dokumentasi kinerja pemerintah desa. Desa Lego memulai inisiatif ini dengan membentuk komunitas digital, mengembangkan website, dan mengelola akun media sosial desa. Tujuannya adalah membangun desa yang transparan, inovatif, dan terhubung secara digital, Ujarnya.Dalam Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Bapak Salim Hariadi dan Bapak Arif Faizin, S.Kom., M.Kom.
Bapak Salim Hariadi, selaku owner dari usaha sari kedelai "Sari Nande", memberikan materi mengenai pentingnya Registrasi Usaha Mikro Kecil (UMK) serta melakukan sosialisasi mengenai aplikasi online shop produk UMKM dan petani kreatif melalui platform “PASURUAN ISO”. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya digitalisasi usaha sebagai langkah adaptif untuk menjawab tantangan pasar modern.
Sementara itu, narasumber kedua, Bapak Arif Faizin, S.Kom., M.Kom., yang merupakan seorang akademisi sekaligus Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Gempar Desa Randupitu, turut membagikan wawasan dan pengalaman terkait pengembangan informasi digital desa serta peran teknologi informasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Pelatihan ini tidak hanya berisi teori, melainkan langsung mengajak peserta praktik membuat toko online. Dengan pendekatan praktis, Pak Arif mengarahkan peserta membuka gadget masing-masing untuk membuat akun penjual, membangun toko online, hingga memajang produk mereka. “Kalau langsung praktik, saya yakin makin paham. Cukup lewat smartphone bapak ibu sendiri,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pak Arif juga menekankan pentingnya ulasan digital, terutama di Google Maps. “Dalam GMaps, yang pertama dilihat calon pembeli adalah lokasi dan ulasan. Maka, buatlah review yang baik agar lebih dipercaya,” tutupnya.
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari warga. Banyak peserta yang baru pertama kali belajar digital marketing merasa lebih percaya diri untuk memasarkan produk secara daring. PemDes Legok berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal menuju digitalisasi UMKM secara menyeluruh di wilayah desa.
Dengan kegiatan seperti ini, Desa Legok menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis teknologi, sejalan dengan visi besar “UMKM Desa Naik Kelas.”